Pengusaha Indonesia sepakat pakai QRIS sebagai metode pembayaran digital atau di kenal dengan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS), hal ini dapat menecegah pengedaran uang palsu dan peniupan yang merugikan Hotel-Restoran tersebut.
Maulana Yusran yang menjabat sebagai Seketaris Jenderal PHRI mengatakan meningkatnya peggunaan QRIS di usaha Hotel, Restoran, dan bidang lainnya, lantaran QRIS sangat memudahkan penggunaannya, perkembangan pemakain QRIS yang didata sudah mencapai 80% peningkatan dari sebelumnya, QRIS sangat membantu dalam berbagai bidang, contohnya bisa memesan kamar peginapan, pesan makanan dan membayar dengan cara scan QRIS.
Pengusaha Indonesia Sepakat Pakai QRIS Khususnya di Bidang Hotel dan Restoran
Memakai QRIS sangat mudah dan cepat saat membayar, Beberapa tahun yang lalu sebelum adanya QRIS, pembayaran room servis hotel biasanya memakai uang cash atau Electronic Data Capture,” kata Maulana
Dia juga menjelaskan para pelaku usaha merasa lebih mudah dan aman dengan adanya QRIS, terutama terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, dan banyak membantu pelaku bisnis, UMKM dan para pelanggan atau tamu.
Dengan pengusaha Indonesia sepakat pakai qris ada kendala yang belum bisa di selesaikan seperti hambatan yang sering dialami pengguna QRIS, jaringan yang tidak stabil bisa memperlambat transaksi pembayaran, dari pihak QRIS masih dalam perbaikan terus menerus khususnya di wilaya pegunungan, kepulauan dan pendesaan agar jaringannya stabil saat bertransaksi.
Selain itu juga masih banyak oknum penipu menggunakan metode QRIS untuk menipu, seperti menukar rekening QRIS, barcode QRIS palsu, dan phising. walaupun belum banyak laporan yang masuk, tetapi sudah ada beberapa laporan yang masuk ke pihak penyedia jasa QRIS, dengan menggunakan atas nama bersangkutan untuk melakukan penipuan. dalam hal ini pihak QRIS masih melakukan perbaikan biar tidak ada lagi oknum-oknum penipuan.
Meskipun pengusaha Indonesia sepakat pakai QRIS, Kebocoran data pengguna bisa saja terjadi karena di pengaruhi oleh faktor tertentu, bentuk sederhananya implementasi dari ISO adalah quick respon terhadap pengguna (marchant) yang dapat bocor dari berbagai informasi yang didapatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan salah mempergunakannya.