Bos BI Yakin Harga Dolar AS di Tahun Depan Kisaran Rp 15.300


Bos BI Yakin Harga Dolar AS Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) ke rupiah mengalamo fluktuasi sepanjang tahun 2024, bahkan tahun ini dolar AS sempat tembus ke angka Rp 16.400. Meskipun begitu, Bank Indonesia (BI) optimis dolar Amerika Serikat (AS) bisa mencapai Rp 15.300 pada tahun 2025, lebih tinggi dari asumsi makro dari draft RAPBN 2025 di Rp 16.100.

Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia (BI), rata-rata nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pada tahun 2025 mendatang diperkirakan berada di rentang Rp 15.300-15.700. Menurut perry ada empat faltor yang melandasi optimisme ini, salah satunya adalah suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) atau dolar Amerika Serikat (AS).

“Rata-rata untuk keseluruhan tahun 2025 perkiraan kami, Bos BI Yakin Harga Dolar AS ke rupiah Rp 15.300-15.700. Rata-rata per satu tahun kisarannya adalah itu,”ucap Perry. Ia menyatakannya di pertemuan Rapat Kerja (Raker) Badan Anggaran (Banggar) Ri dengan pemerintah, yang berlangsung di Gedung DPR/MPR, Senayan, jakarta.

“Ada empat faktor utama yang membuat Bos BI Yakin Harga Dolar AS berani memperkirakan rata-rata nilai tukar rupiah tahun depan tersebut. Faktor yang paling pertama adalah Fed Fund Rate kami perkirakan tahun ini akan turun,”kata Perry.

Bos BI Yakin Harga Dolar AS di Tahun Depan

Bos BI Yakin Harga Dolar AS memperkirakan, pada tahun 2024 ini FFR akan turun 50 basis point, dari 5,5% ke 5%. Tidak berhenti di tahun ini, Pada tahun 2025 mendatang diperkirakan FFR juga akan turun 75 basis point. Dengan demikian FFR diperkirakan akan ada di posisi 4,25% pada akhir tahun 2025.

“Dengan Fed Fund rate (FFR) yang turun ini makanya inflow ke emerging market termasuk Indonesia itu juga akan meningkat. Demikian juga US Treasury yang 10 tahun itu kami perkirakan juga akan turun dan hal itu bisa mendorong inflow,”kata Perry.

faktor kedua adalah fundamental ekonomi RI yang menurut Perry tetap terjaga kuat. Dengan inflasi yang rendah dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi diperkirakan akan memberikan persepsi positif bagi investor untuk investasi di Indonesia maupun menanamkan portofolionya.

Lalu ada faktor ketiga adalah imbas dari hasil Surat Berharga Negara (SBN) yang diproyeksikan akan tetap menarik. Hal ini didorong oleh perkiraan nilai US Treasury 10 tahun pada tahun 2025 mendatang yang diperkirakan juga akan turun dari 3,9% ke angka 3,6%.

“Faktor yang keempat adalah komitmen kami untuk terus menjaga stabilitasi nilai tukar uang dan membawa nilai tukar rupiah lebih menguat. Empat faktor itu yang membuat kami yakin, FFR yang akan menurun, fundamental ekomoni Indonesia yang cukup baik, imbas dari hasil portofolio investasi kita yang menarik, dan komitmen kami,”ucap Perry.

Meskipun demikian, menurut Perry terkait dengan nilai tukar ini ada sejumlah sentimen yang perlu diwaspadai. Pertama adanya geopolitik yang sangat sulit untuk diprediksi, salah satunya antara China dengan AS, yang berpontensi dalam meningkatkan volatilitas.

“Yang juga perlu kita waspadai, defisit transaksi berjalan di tahun depan itu akan sedikit naik. Tahun 2024 ini defisitnya 0,1-0,9% PDB. Tahun 2025 kemungkinan akan melebar sedikit sekitar 0,5-1,3%. Beberapa hal itulah yang kita waspadai, tetapi empat faktor yang tadu kami sampaikan, mudah-mudahan akan membawa rerata nilai tukar mata uang ke depan akan lebih baik daripada tahun ini,”kata Perry.

Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan sebelumnya juga menjelaskan terkait prediksi dolar Amerika Serikat (AS) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) sebesar Rp 16.100 hal ini juga yang banyak disoroti oleh berbagai fraksi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam pertemuan rapat Paripurna sebelumnya.

Bos BI Yakin Harga Dolar AS Sri Mulyani menyebutkan prediksi itu muncul setelah melihat bagaimana keadaan domestik dan global yang dipenuhi dengan ketidakpastian. Seperti contohnya pada enam bulan terakhir, ketidakpastian akan mempegaruhi nilai tukar rupiah dan semua mata uang di dunia secara mendadak.

Kondisi yang terjadi dalam enam bulan terakhir itu menurut Sri, Bos BI Yakin Harga Dolar AS menandakan adanya faktor global yang mempegaruhi terutama dari negara-negara maju yang memiliki dampak besar ke seluruh dunia. Mengenai dolar Amerika Serikat (AS), Sri akan terbuka jika ada pembahasan terutama pada situasi yang sangat dinamis dari dalam negeri maupun sisi gobal.

admin berita

Admin Editor Berita Hari ini

Related Posts

Pedagang Bakso dan Mie Beramai-ramai Menggunakan QRIS

Quick Response Code Indonesia Standard atau sering di sebut QRIS Beramai-ramai Menggunakan QRIS banyak digunakan para pedangan di Indonesia, diantaranya pedagang bakso dan mie. Tercatat hampir 100% tukang bakso dan…

98 Daftar Pinjol legal Indonesia yang Berizin OJK 2024

Pinjol legal Indonesia Pinjaman online atau sering disingkat pinjol menjadi solusi alternatif bagi masyarakat Indonesia yang membutuhkan dana cepat. Dana yang digunakan bisa untuk bermacam-macam, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Sebuah Pakar Ungkap Makanan yang bisa Perpanjang Umur dan Perpendek Umur

Sebuah Pakar Ungkap Makanan yang bisa Perpanjang Umur dan Perpendek Umur

Inovasi Terbaru Kompas Tanpa GPS Bisa Digunakan Tanpa Internet, Seperti Apa Bentuknya?

Inovasi Terbaru Kompas Tanpa GPS Bisa Digunakan Tanpa Internet, Seperti  Apa Bentuknya?

Before-After Wanita Sukses Jalankan Diet di AS, Berat Badan Menyusut hingga 225 KG

Before-After Wanita Sukses Jalankan Diet di AS, Berat Badan Menyusut hingga 225 KG

Pedagang Bakso dan Mie Beramai-ramai Menggunakan QRIS

Pedagang Bakso dan Mie Beramai-ramai Menggunakan QRIS

98 Daftar Pinjol legal Indonesia yang Berizin OJK 2024

98 Daftar Pinjol legal Indonesia yang Berizin OJK 2024

Mengapa Tubuh Manusia Makin Tua Makin Pendek, Seiring Dengan Bertambahnya Usia?

Mengapa Tubuh Manusia Makin Tua Makin Pendek, Seiring Dengan Bertambahnya Usia?